Hari
ini tanggal 17 April 2017, kami mendapat materi tentang cara membuat berita
dari hasil wawancara Bu Artika dengan Bu Risma. Terdapat banyak angle yang ada
dalam daftar wawancara tersebut, namun kami memilih hanya satu angle yakni
tentang pelatihan bagi warga di eks lokalisasi dolly sebagai berikut.
Dua
tahun tutup Wali Kota Risma tambah Pelatihan di Eks Lokalisasi Dolly
SURABAYA-Pemerintah Kota
Surabaya berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) di kawasan eks lokalisasi Dolly. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
menyatakan telah menambah jenis pelatihan terhadap warga sekitar ‘’Sekarang aku
punya binaan ternak bebek di Surabaya Barat sana,’’ Ujarnya kepada Media PGMI
di ruang kerjanya, Selasa 24 Januari 2017.
Meski
telah ditutup lebih dari 2 tahun yang lalu, terdapat banyak pelatihan yang
diberikan kepada warga. Selain ternak bebek, warga disarankan untuk membatik,
membuat aneka camilan, kerajinan sepatu hingga membuat kerupuk ‘’ itu mengalir
siapa punya ide, disalurkan,’’ Ucapnya.
Perempuan
55 Tahun itu mengatakan bekas lokalisasi tidak bisa dirancang secara kaku, tapi
dapat bergerak secara alami.“nanti sambil jalan kita berikan apa maunya justru
yang warga di eks lokalisasi itu lebih gampang, lebih banyak ide-ide.
Justru
kata dia, warga bekas kawasan prostitusi terbesar di Asia Tenggara itu lebih
mudah diarahkan. Mereka memiliki banyak ide. ‘’Yang berminat batik dan mau
belajar ke Pekalongan, ya sudah aku berangkatkan,’’ tuturnya.
Sementara
itu Pemkot Surabaya memfokuskan pengembangan SDM pada bidang pendidikan
dan kesehatan melalui keterampilan dan wawasan. Warga diharapkan bisa menyerap
perkembangan kota.
Untuk
itu, anak-anak juga diberikan pelatihan dengan berbagai macam keterampilan.
Risma menyebutkan, sebelumnya terdapat program Pahlawan Ekonomi yang hanya
meliputi sektor kerajinan dengan (bandicraft) dan fashion.
Akhirnya
Pemkot Surabaya meluncurkan program Pejuang Muda yang yang menawarkan lebih
bayak jenis keterampilan. Mulai bidang jasa, kontraktor, sampai perbaikan,
“Kita latih juga jadi EO (Event Organizer atau perancang acara).”
sekian terima kasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar