Senin, 10 April 2017

Kesalahan bahasa dalam jurnalistik

Kesalahan bahasa dalam jurnalistik

1. Ejaan
a. [di]
Masih sering dijumpai kesalahan dalam penulisan kata depan “di”. Berikut ini kesalahan yang umum dijumpai beserta pembenarannya.
1)       Dimana Surabaya? => Di mana Surabaya? 
2)       Budiman di gugat oleh pegawainya. => Budiman digugat oleh pegawainya. 
3)       Kini kasusnya sudah di meja hujaukan. => Kini kasusnya sudah dimejahijaukan. 

b. Penggunaan tanda koma [,]
Berikut ini kesalahan yang umum dijumpai beserta pembenarannya.
1)       Ferdinand Marcos mantan presiden Filiphina menghembuskan nafas akhirnya di AS dalam usia 72 tahun. => Ferdinand Marcos, mantan presiden Filiphina, menghembuskan nafas akhirnya di AS dalam usia 72 tahun.
(Dalam sebuah kalimat harus jelas Subjek, Predikat dan Objeknya. Pada kalimat diatas subjeknya adalah “Ferdinand Marcos” sedangkan “mantan presiden Filiphina” merupakan apositif )

c. Penggunaan tanda tanya [?]
Berikut ini kesalahan yang umum dijumpai beserta pembenarannya.
1)       Gadis itu bertanya mengapa pacarnya meninggalkan dirinya? => Gadis itu bertanya mengapa pacarnya meninggalkan dirinya.
(Kalimat ini bukan merupakan kalimat tanya tetapi merupkan kalimat pernyataan. Kalimat tanya selalu didahului dengan kata tanya seperti, apa, mengapa, bagaimana, siapa,  dsb.)

2. Penggunaan Kata
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan kata adalah menggunakan kata yang efektif dan tidak berlebihan. Berikut ini kesalahan yang umum dijumpai beserta pembenarannya.
1)      Banyak benturan-benturan acara yang dianggap orang sebagai melupkan janji. => Banyak benturanacara yang dianggap orang sebagai  melupkan janji.
2)      Kasus perkara korupsi itu akan segera dilimpahkan ke pengadilan. => Kasus perkara korupsi itu akan segera dilimpahkan ke pengadilan => Kasus korupsi itu akan segera dilimpahkan ke pengadilan.
3)      Ia mengetengahkan tentang beberapa kebijakan pemerintah. => Ia mengetengahkan tentang beberapa kebijakan pemerintah => Ia mengetengahkan  beberapa kebijakan pemerintah.
4)      Berita itu muncul sehubungan kunjungan janda bung Karno ke Indonesia. => Berita itu muncul sehubungan dengan kunjungan janda bung Karno ke Indonesia.


3. Kalimat Rancu
Kalimat rancu seringkali digunakan oleh wartawan karena kurangnya kemampuan menggunakan bahasa Indonesia yang benar dalam jurnalistik. Kalimat rancu seperti kesalahan penggunaan akhiran –kan dan sufiks –i hampir setiap hari dilihat disurat kabar. Berikut contoh kalimat rancu yang sering dijumpai dlam surat kabar.

Dalam rapat itu membicarakan kasus Bank Century.
Dalam rapat itu membicarakan kasus Bank Century.
Dalam rapat itu dibicarakan kasus Bank Century.

Mereka memperingatkan hari kemerdekaaan di dalam penjara.
Mereka memperingati hari kemerdekaaan di dalam penjara.

Vonis dijadwalkan akan dijatuhkan malam ini.
Vonis dijadwalkan akan dijatuhi malam ini.

4. Kaidah Tata Bahasa
Berikut ini kesalahan yang umum dijumpai beserta pembenarannya.
Bolivia memasukkan 6 gol dan kemasukkan 5 gol.
Bolivia memasukkan 6 gol dan kemasukan 5 gol.
Beliau menengar Ibukota RI telah ditaklukan Belanda.
Beliau menengar Ibukota RI telah ditaklukkan Belanda.

5. Susunan Kalimat

Tengah malam ketika hendak mengambil air wudhu Ny. Dh, untuk shalat tahajud, tiba-tiba disekap tiga orang tak dikenal dan menyumbat mulutnya, kemudian menggotong ke tengah sawah dekat dusunnya. (Kalimat ini “Ruwet”)

Tengah malam ketika Ny. Dh hendak mengambil air wudhu untuk shalat tahajud, tiba-tiba tiga orang tak dikenal menyekap dan menyumbat mulutnya, kemudian ia digotong ke tengah sawah dekat dusunnya.

Sewaktu digeledah petugas menemukan buku-buku terlarang di tasnya.
Sewaktu tersangka digeledah petugas menemukan buku-buku terlarang di tasnya.


Gadis remaja itu beberapa kali berhasil dicabuli Dd di tempat persembunyiannya.

Dd beberapa kali berhasil mencabuli Gadis remaja itu di tempat persembunyiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar