Kesalahan
bahasa dalam jurnalistik
1. Ejaan
a. [di]
Masih sering dijumpai kesalahan dalam penulisan kata
depan “di”. Berikut ini kesalahan yang umum dijumpai beserta pembenarannya.
1)
Dimana Surabaya? => Di
mana Surabaya?
2)
Budiman di gugat
oleh pegawainya. => Budiman digugat oleh
pegawainya.
3)
Kini kasusnya sudah
di meja hujaukan. => Kini kasusnya sudah dimejahijaukan.
b. Penggunaan tanda koma [,]
Berikut ini kesalahan yang umum dijumpai beserta
pembenarannya.
1)
Ferdinand Marcos
mantan presiden Filiphina menghembuskan nafas akhirnya di AS dalam usia 72
tahun. => Ferdinand Marcos, mantan presiden Filiphina,
menghembuskan nafas akhirnya di AS dalam usia 72 tahun.
(Dalam sebuah kalimat harus jelas Subjek, Predikat dan
Objeknya. Pada kalimat diatas subjeknya adalah “Ferdinand Marcos” sedangkan
“mantan presiden Filiphina” merupakan apositif )
c. Penggunaan tanda tanya [?]
Berikut ini kesalahan yang umum dijumpai beserta
pembenarannya.
1)
Gadis itu bertanya
mengapa pacarnya meninggalkan dirinya? => Gadis itu bertanya
mengapa pacarnya meninggalkan dirinya.
(Kalimat ini bukan merupakan kalimat tanya tetapi
merupkan kalimat pernyataan. Kalimat tanya selalu didahului dengan kata tanya
seperti, apa, mengapa, bagaimana, siapa, dsb.)
2. Penggunaan Kata
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan kata
adalah menggunakan kata yang efektif dan tidak berlebihan. Berikut ini
kesalahan yang umum dijumpai beserta pembenarannya.
1)
Banyak
benturan-benturan acara yang dianggap orang sebagai melupkan janji. => Banyak benturanacara
yang dianggap orang sebagai melupkan janji.
2)
Kasus perkara
korupsi itu akan segera dilimpahkan ke pengadilan. => Kasus perkara korupsi
itu akan segera dilimpahkan ke pengadilan => Kasus korupsi itu
akan segera dilimpahkan ke pengadilan.
3)
Ia mengetengahkan
tentang beberapa kebijakan pemerintah. => Ia mengetengahkan tentang beberapa
kebijakan pemerintah => Ia mengetengahkan beberapa
kebijakan pemerintah.
4)
Berita itu muncul
sehubungan kunjungan janda bung Karno ke Indonesia. => Berita itu
muncul sehubungan dengan kunjungan janda bung Karno ke Indonesia.
3. Kalimat Rancu
Kalimat rancu seringkali digunakan oleh wartawan karena
kurangnya kemampuan menggunakan bahasa Indonesia yang benar dalam jurnalistik.
Kalimat rancu seperti kesalahan penggunaan akhiran –kan dan sufiks –i hampir
setiap hari dilihat disurat kabar. Berikut contoh kalimat rancu yang sering
dijumpai dlam surat kabar.
Dalam
rapat itu membicarakan kasus Bank Century.
Dalam rapat
itu membicarakan kasus Bank Century.
Dalam
rapat itu dibicarakan kasus Bank Century.
Mereka
memperingatkan hari kemerdekaaan di dalam penjara.
Mereka memperingati hari
kemerdekaaan di dalam penjara.
Vonis
dijadwalkan akan dijatuhkan malam ini.
Vonis
dijadwalkan akan dijatuhi malam ini.
4. Kaidah Tata Bahasa
Berikut
ini kesalahan yang umum dijumpai beserta pembenarannya.
Bolivia
memasukkan 6 gol dan kemasukkan 5 gol.
Bolivia
memasukkan 6 gol dan kemasukan 5 gol.
Beliau
menengar Ibukota RI telah ditaklukan Belanda.
Beliau
menengar Ibukota RI telah ditaklukkan Belanda.
5.
Susunan Kalimat
Tengah
malam ketika hendak mengambil air wudhu Ny. Dh, untuk shalat tahajud, tiba-tiba
disekap tiga orang tak dikenal dan menyumbat mulutnya, kemudian menggotong ke
tengah sawah dekat dusunnya. (Kalimat ini “Ruwet”)
Tengah
malam ketika Ny. Dh hendak mengambil air wudhu untuk shalat tahajud, tiba-tiba
tiga orang tak dikenal menyekap dan menyumbat mulutnya, kemudian ia digotong ke
tengah sawah dekat dusunnya.
Sewaktu
digeledah petugas menemukan buku-buku terlarang di tasnya.
Sewaktu tersangka digeledah
petugas menemukan buku-buku terlarang di tasnya.
Gadis
remaja itu beberapa kali berhasil dicabuli Dd di tempat persembunyiannya.
Dd
beberapa kali berhasil mencabuli Gadis remaja itu di tempat persembunyiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar