Senin, 13 Maret 2017

perbedaan informasi dengan berita dan perbedaan pers dengan sosial media sosial

Di entri sebelumnya saya menjelaskan tentang pers dan berita, sekarang saya akan menjelaskan dan menjawab pertanyaan tentang apa perbedaan informasi dan berita? Dan apa perbedaan pers dan media sosial?
Saya akan menuliskan pendapat saya terlebih dahulu mengenai jawaban dari pertanyaan di atas. Menurut saya perbedaan informasi dengan berita adalah kalau informasi itu serangkaian tulisan yang berisi peristiwa atau kejadian yang dibagikan ke khalayak umum agar mengetahui hal-hal yang belum diketahui. Sedangkan berita adalah bukan hanya sebagai informasi melainkan juga edukasi, influence, entertaint, dan mediate.
Kemudian menurut saya perbedaan pers dan media sosial adalah kalau pers itu orang yang menjadi wartawan atau penulis berita dari tinjauan langsung ke tkp dan disebarkan ke khalayak umum dengan etika jurnalistik. Sedangkan sosial media itu beritanya itu bisa jadi dikarang sendiri atau opini dari berita pers sehingga tidak langsung ke tkp dan diragukan kebenarannya.
Namun ternyata berdasarkan konsep jurnalistik, perbedaan berita dan informasi serta perbedaan pers dan media sosial sedikit berbeda dengan pendapat saya. Yang mana dosen kami menjelaskannya sebagai berikut.
Ø  Informasi adalah potongan atau kumpulan pesan awal yang disampaikan seseorang dan diterima oleh orang lain.
Ø  Berita adalah kumpulan info media yang telah dicek kebenarannya dan diverifikasi sebelum disampaikan ke public.
Ø  Pers itu menghasilkan berita yang cara produksinya dengan kompetensi wartawan yang bekerja di tim redaksi dan ada standarisasinya, pertanggung jawabannya secara “air terjun” dan mempunyai batasan kode etik jurnalistik, serta dikelola oleh badan hukum, kemudian pengambilan berita berdasarkan sumber yang resmi, identitasnya dapat dipertanggung jawabkan, dan cara penyampaian berita melalui media cetak, online, tv, radio.
Ø  Media sosial  itu menghasilkan info yang cara produksinya komunikasi siapa saja dengan kerja individual, namun tidak ada pertanggungjawaban dan batasannya, dan dikelola dengan bebas dengan memanfaatkan kemudahan teknologi, adapun sumber informasi bisa resmi dan bisa tidak bahkan bisa direkayasa dan identitas bisa dipalsukan, kemudian cara penyampaiannya di media sosial.
Adapun pembagian pers berdasarkan kualitasnya, yakni pers berkualitas, pers popular, dan pers kuning. Pers yang berkualitas dikelola secara konseptual, professional, walau tetap komersial. Pers popular disesuaikan selera zaman dan sangat kompromistis dengan tuntutan pasar dan menekankan nilai komersial. Pers kuning (abad 18) mengeksploitasi warna untuk mengundang perhatian, judul tidak beraturan, tidak menganut pola dan tidak harus fakta, menggunakan pendekatan ssc (sex, conflict, crime), opini dan fakta dicampur, sasarannya pembaca kelas bawah.
Adapun pembagian pers berdasarkan sirkulasinya yakni
Ø  pers komunitas
Ø  pers local
Ø  pers nasional

Ø  pers internasioal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar