Di
entri sebelumnya saya menjelaskan
tentang pers dan berita, sekarang saya akan menjelaskan dan menjawab pertanyaan
tentang apa perbedaan informasi dan berita? Dan apa perbedaan pers dan media
sosial?
Saya
akan menuliskan pendapat saya terlebih dahulu mengenai jawaban dari pertanyaan
di atas. Menurut saya perbedaan informasi dengan berita adalah kalau informasi
itu serangkaian tulisan yang berisi peristiwa atau kejadian yang dibagikan ke
khalayak umum agar mengetahui hal-hal yang belum diketahui. Sedangkan berita
adalah bukan hanya sebagai informasi melainkan juga edukasi, influence,
entertaint, dan mediate.
Kemudian
menurut saya perbedaan pers dan media sosial adalah kalau pers itu orang yang
menjadi wartawan atau penulis berita dari tinjauan langsung ke tkp dan
disebarkan ke khalayak umum dengan etika jurnalistik. Sedangkan sosial media
itu beritanya itu bisa jadi dikarang sendiri atau opini dari berita pers
sehingga tidak langsung ke tkp dan diragukan kebenarannya.
Namun
ternyata berdasarkan konsep jurnalistik, perbedaan berita dan informasi serta
perbedaan pers dan media sosial sedikit berbeda dengan pendapat saya. Yang mana
dosen kami menjelaskannya sebagai berikut.
Ø Informasi
adalah potongan atau kumpulan pesan awal yang disampaikan seseorang dan
diterima oleh orang lain.
Ø Berita
adalah kumpulan info media yang telah dicek kebenarannya dan diverifikasi
sebelum disampaikan ke public.
Ø Pers
itu menghasilkan berita yang cara produksinya dengan kompetensi wartawan yang
bekerja di tim redaksi dan ada standarisasinya, pertanggung jawabannya secara “air
terjun” dan mempunyai batasan kode etik jurnalistik, serta dikelola oleh badan
hukum, kemudian pengambilan berita berdasarkan sumber yang resmi, identitasnya
dapat dipertanggung jawabkan, dan cara penyampaian berita melalui media cetak,
online, tv, radio.
Ø Media
sosial itu menghasilkan info yang cara
produksinya komunikasi siapa saja dengan kerja individual, namun tidak ada
pertanggungjawaban dan batasannya, dan dikelola dengan bebas dengan
memanfaatkan kemudahan teknologi, adapun sumber informasi bisa resmi dan bisa
tidak bahkan bisa direkayasa dan identitas bisa dipalsukan, kemudian cara
penyampaiannya di media sosial.
Adapun
pembagian pers berdasarkan kualitasnya, yakni pers berkualitas, pers popular,
dan pers kuning. Pers yang berkualitas dikelola secara konseptual, professional,
walau tetap komersial. Pers popular disesuaikan selera zaman dan sangat
kompromistis dengan tuntutan pasar dan menekankan nilai komersial. Pers kuning
(abad 18) mengeksploitasi warna untuk mengundang perhatian, judul tidak
beraturan, tidak menganut pola dan tidak harus fakta, menggunakan pendekatan
ssc (sex, conflict, crime), opini dan fakta dicampur, sasarannya pembaca kelas
bawah.
Adapun
pembagian pers berdasarkan sirkulasinya yakni
Ø pers
komunitas
Ø pers
local
Ø pers
nasional
Ø pers
internasioal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar