Di pengalamanku hari ini
aku akan cerita tentang jurnalistik, berita, informasi, pers, dan media sosial
yang ku pelajari di kelas yang sama, di waktu sama. Kali ini kami tidak
ditugasi untuk presentasi, namun dosen kami yang akan menjelaskan tentang
materi tersebut. Yangmana kami memperhatikan, mendengarkan, dan mencatat
beberapa hal penting terkait materi yang dijelaskan.
Saya akan menulis kembali apa yang saya catat hari ini disini semoga dapat
bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Pertama mengenai pers
yang meliputi media cetak (press) dan media massa. Pers lahir dari naluri
alamiah manusia untuk mengetahui apa yang terjadi di sekitarnya. Fungsi utama
pers adalah untuk mengantarkan informasi kepada khalayak secara sistematis,
terorganisasi, dan menggunakan teknologi informasi yang modern.
Adapun 5 fungsi pers yakni to inform, to educate, to influence, to entertaint, to mediate. Yang dimaksud to inform
yakni menyampaikan informasi yang seluas-luasnya dan cepat, adapun harus secara
actual, factual, menarik, legkap, jelas/jernih, jujur, berimbang, relevan,
bermanfaat dan etis. Kemudian yang dimaksud to educate disini bermaksud berita untuk
disebarluaskan dalam rangka mendidik, seperti kata Schramm dalam bukunya “press
is watcher, teacher, and forum.”. adapun yang dimaksud dengan to influence
adalah untuk mengawasi dan mengontrol kekuasaan pemerintahan, yangmana pers
bukan hakim yang berhak memvonis, bukan sebagai jaksa yang berhak menuntut, dan
bukan sebagai polisi yang berhak menangkap, pers hanya sebagai watch dog (anjing
penjaga) dan social control (control sosial).
Pers juga berfungsi to
entertaint yakni pesan rekreatif yang disajikan tidak boleh negative atau
destruktif, yangmana sajian hiburan tidak boleh menyesatkan ataupun hanya
sekedar bombastis. Kemudian pers berfungsi to mediate yakni menghubungkan
tempat / peristiwa / orang yang satu dengan tempat / peristiwa / orang yang lain pada saat
yang sama, yangmana pers merupakan perpanjangan tangan manusia (the extended of
man).
Selain menjelaskan
tentang pers, beliau juga menjelaskan tentang berita yang baik dan benar. Menurut
yang saya pahami dari penjelasan dosen jurnalistik tadi adalah wartawan atau
jurnalis harus bisa mengenyampingkan urusan tertentu (politik, bsnis, dll) agar
terjaganya keakuratan berita. Karena kegiatan jurnalistik sangat kompleks dan
menuruti etikanya. Berita harus memenuhi standart obyektivitas (faktualitas dan
impartialitas) atau kebenaran dan relevansinya, keseimbangan dan netralitasnya
dengan cara chek dan recheck.
Setelah menjelaskan begitu
banyak informasi tentang per dan berita, beliau memberi tugas kepada kami apa
perbedaan antara informasi dengan berita? Serta apa perbedaan pers dengan
sosmed? Eits, tunggu penjelasan Saya di entri berikutnya ya!! hehehe
Dari ceritaku hari ini,
semoga teman-teman yang membacanya dapat mengambil pelajaran untuk pengetahuan
mengenai pers dan berita. Terima kasih kepada dosen jurnaistik kami dan
teman-teman yang membantu dalam kegiatan hari ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar