Senin, 20 Maret 2017

tugas 20-03-2017

Di entri sebelumnya saya menulis tentang pengalaman saya, dan sekarang saya akan menulis tentang tugas saya yangmana mengenai penjelasan kemarin, kami sekelompok diminta untuk mencari jenis-jenis berita beserta alasannya yang ada di koran jawa pos, tempo, surya, memorandum, dan kompas. Saya bertugas mencari berita di koran memorandum, berikut penjelasan saya.

1. HARD NEWS




Saya memilih berita ini sebagai golongan hard news karena menurut saya, berita ini memuat berita langsung yang to the point menjelaskan deskripsi kejadian tersebut. Dan berita ini sangat ter-update ataupun terbaru (aktual) dan sangat penting untuk segera disampaikan kepada pembaca hingga jenis berita ini menjadi berita utama pada surat kabar.

2. SOFT NEWS




Saya memilih berita ini sebagai golongan soft news karena menurut saya, berita ini tidak langsung menjelaskan to the point peristiwa tersebut. Dan berta ini memberikan informasi mengenai latar belakang atau kisah-kisah kemanusiaan.

3. FEATURE




Saya memilih berita ini sebagai golongan feature news karena menurut saya, berita ini merupakan berita yang sebenarnya soft news namun dikembangkan sehingga memuat narasi yang berisikan humor, pengalaman, ataupun edukasi.

4. INDEPTH NEWS



Saya tidak menemukan indepth news di koran memorandum ini karena menurut saya, indepth news itu sebenarnya hard news tetapi lebih lengkap dengan unsur berita yang ditekankan adalah "Mengapa" atau "Why" (mengapa suatu peristiwa bisa terjadi) dan "Bagaimana" atau "How" ( bagaimana peristiwa itu terjadi, detail peristiwa), serta So what (lalu bagaimana dampaknya atau bagaimana selanjutnya?). tetapi, di koran ini, tidak ada berita yang seperti itu.


5. pembagian rubrik yang terdapat di koran memorandum berdasarkan perkotaan, olahraga, dan senggang. seperti berikut ini.
























6. pembagian berita berdasarkan jarak kejadiannya (lokal, nasional, internasional) sebagai berikut.






7. berita yang diambil melalui kantor berita




8. berita yang diambil melalui press realese



9. Berita dengan value news tertinggi


Saya memilih berita ini sebagai berita dengan news value tertinggi karena menurut saya, berita ini memuat nilai significant, magnitude, timeless, proximity, prominence, human interest, dan fil to sprint.

10. Berita dengan value news terendah




Saya memilih berita ini sebagai berita dengan news value terendah karena menurut saya, berita ini belum memuat semua nilai yang ada di dalam news value yakni significant, magnitude, timeless, proximity, prominence, human interest, dan fil to sprint.

Dari penjelasan di atas, semoga teman-teman yang membacanya dapat mengambil pelajaran untuk pengetahuan mengenai contoh dari jenis-jenis berita. Terima kasih kepada dosen jurnaistik kami dan teman-teman yang membantu dalam kegiatan  presentasi hari ini. Tunggu ceritaku di minggu selanjutnya ya.. J





pengalaman 20-03-2017

Di pengalamanku hari ini aku akan cerita tentang prinsip jurnalisme, macam-macam dan jenis berita, serta macam-macam news value yang ku pelajari di kelas yang sama, di waktu sama. Kali ini kami tidak ditugasi untuk presentasi, namun dosen kami yang akan menjelaskan tentang materi tersebut. Dan saya akan menulis kembali apa yang saya catat hari ini di sini semoga dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Menurut Bill Kovach dan Tom Rosentiel, inti prinsip jurnalisme itu ada 9 elements of jurnalism, yakni :
Ø  Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran.
Ø  Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada warga masyarakat.
Ø  Inti jurnalisme adalah disiplin untuk melakukan verifikasi.
Ø  Para wartawan harus memiliki kebebasan dari sumber yang mereka liput (tidak boleh dipengaruhi).
Ø  Wartawan harus mengemban tugas sebagai pemantau yang bebas dari kekuasaan.
Ø  Jurnalisme harus mengadakan forum untuk kritik dan komentar publik.
Ø  Jurnalisme harus berusaha membuat yang penting menjadi menarik dan relevan.
Ø  Wartawan harus menjaga agar berita itu proporsional dan komprehensif (menyeluruh).
Ø  Wartawan itu memiliki kewajiban utama terhadap suara hatinya.
Setelah kita mengetahui prinsip jurnalisme, kita pun harus mengetahui tentang apa itu berita dan macam-macamnya. Menurut Charnley, berita adalah laporan yang hangat, padat, dan cermat mengenai suatu kejadian. Sedangkan menurut Assegaf, berita adalah laporan tentang fakta atau ide terkini yang dipilih oleh staf redaksi. Adapun macam-macam berita sebagai berikut.
1.      Berdasarkan sifat kejadian :
Ø  Berita yang di duga, yakni berita yang meliputi peringatan hari besar, atau peristiwa yang sudah dijadwalkan.
Ø  Berita tak terduga, yakni berita yangmana suatu peristiwa terjadi secara insidental, dan wartawan harus memperoleh sumber dari TKP, atau petunjuk dari masayarakat.
2.      Berdasarkan topik yang dicakup : biasanya berita-berita ini dikelompokkan dalam berbagai rubrik di halaman tertentu. Contoh : politik, ekonomi, sosial, budaya, kriminal, olahraga, pendidikan, hiburan, perkotaan, dan lain-lain.
3.      Berdasarkan jarak kejadian dan publikasi :
Ø  Berita internasional
Ø  Berita nasional
Ø  Berita regional (provinsi)
Ø  Berita lokal (kabupaten atau kota)
4.      Berdasarkan isi berita :
Ø  Straigh News (berita langsung) atau Hard News (berita keras), yakni berita yang langsung menjelaskan inti dari suatu peristiwa atau to the point.
Ø  Soft News (berita ringan), yakni berita yang menceritakan suatu hal dengan kalimat-kalimat yang merujuk ke intinya, tetapi tetap fakta.
Ø  Feature (kerangka khas), yakni berita yang merupakan bentuk penuturan soft news dengan meliputi humor, narasi, ataupun pengalaman.
Ø  Comperehensive atau Indepht News (berita mendalam), yakni berita yang merupakan hard news tetapi lengkap.
Ø  Investigative News (berita investigasi), yakni berita yang menelusuri 1 sosok hingga bertahun-tahun yang biasanya membuat berita itu menjadi panjang.
Setelah memahami macam-macam dan jenis berita, hendaknya kita harus mengerti bahwa tidak semua peristiwa merupakan berita, karena dilaporkan oleh wartawan dan dimuat di media massa ialah peristiwa yang dianggap mempunyai news value dan layak untuk diberitakan. Adapun macam-macam news value sebagai berikut.
Ø  Significant (penting), berita yang dapat memengaruhi kehidupan orang banyak atau memiliki akibat terhadap kehidupan pembaca.
Ø  Magnitude (besar), kejadian itu menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak ata bersifat kolosal.
Ø  Timeless (waktu), berita yang aktual, hangat atau terkini, menyangkut hal-hal yang baru terjadi.
Ø  Proximity (pendekatan), kejadian yang memiliki pendekatan dengan pembaca, baik secara geografis maupun emosional dan psikologis.
Ø  Prominence (tenar), berita yang menyangkut hal atau orang yang terkenal atau sangat dikenal pembaca.
Ø  Human interest (manusiawi), berita yang memiliki hal-hal yang bisa menyentuh perasaan pembaca.
Ø  Fil to sprint (layak cetak), berita yang meliputi peristiwa yang tidak membuat keresahan pembaca.

Sebelumnya telah kita telah mengetahui tentang news value, oleh karena itu kita juga harus mengetahui dari mana asal berita itu atau bersumber dari mana berita itu. Adapun say akan memaparkan sumber-sumber berita sebagai berikut.
Ø  Kantor berita, yang telah menyediakan “berita jadi” sehingga redaktur tinggal mengutip atau menerjemahkannya. Biasanya berita di luar negeri atau daerah pelosok yang tidak dijangkau wartawan. Contoh : ANTARA, REUTER.
Ø  Press release (siaran berita), biasanya berisikan kegiatan organisasi atau individu, perusahaan, dalam rangka promosi.
Ø  Konferensi pers, dimana materi utama sudah disiapkan oleh pihak lain, wartawan hanya perlu mengolahnya.
Ø  Liputan langsung, wartawan observasi langsung di TKP kepada narasumber.
Ø  Dokumentasi, mencari dokumen-dokumen, pustaka, arsip, atau kliping mengenai masalah tertentu.
Setelah menjelaskan begitu banyak informasi tentang prinsip jurnalisme, pengertian berita dari berbagai tokoh, macam-macam berita, news value, dan sumber berita, kami diberi tugas oleh dosen untuk mencari beberapa berita yang menyangkut penjelasan tadi melalui koran yang kami bawa. Kami diminta untuk mencari hard news, soft news, feature news, indepth news, pembagian rubrik, pembagian berita berdasarkan jarak kejadian, kantor berita, press release, dan berita yang memilki news value tertinggi dan terendah dalam koran tersebut. Karena kami diminta untuk membawa 5 jenis koran berbeda, saya ditugasi kelompok saya untuk menggunakan koran memorandum. Eits, untuk mengetahui penjelasan tugas saya ini tunggu saya di entri berikutnya ya!! hehehe

Dari ceritaku hari ini, semoga teman-teman yang membacanya dapat mengambil pelajaran untuk pengetahuan mengenai pers dan berita. Terima kasih kepada dosen jurnalistik kami dan teman-teman yang membantu dalam kegiatan hari ini.

Senin, 13 Maret 2017

perbedaan informasi dengan berita dan perbedaan pers dengan sosial media sosial

Di entri sebelumnya saya menjelaskan tentang pers dan berita, sekarang saya akan menjelaskan dan menjawab pertanyaan tentang apa perbedaan informasi dan berita? Dan apa perbedaan pers dan media sosial?
Saya akan menuliskan pendapat saya terlebih dahulu mengenai jawaban dari pertanyaan di atas. Menurut saya perbedaan informasi dengan berita adalah kalau informasi itu serangkaian tulisan yang berisi peristiwa atau kejadian yang dibagikan ke khalayak umum agar mengetahui hal-hal yang belum diketahui. Sedangkan berita adalah bukan hanya sebagai informasi melainkan juga edukasi, influence, entertaint, dan mediate.
Kemudian menurut saya perbedaan pers dan media sosial adalah kalau pers itu orang yang menjadi wartawan atau penulis berita dari tinjauan langsung ke tkp dan disebarkan ke khalayak umum dengan etika jurnalistik. Sedangkan sosial media itu beritanya itu bisa jadi dikarang sendiri atau opini dari berita pers sehingga tidak langsung ke tkp dan diragukan kebenarannya.
Namun ternyata berdasarkan konsep jurnalistik, perbedaan berita dan informasi serta perbedaan pers dan media sosial sedikit berbeda dengan pendapat saya. Yang mana dosen kami menjelaskannya sebagai berikut.
Ø  Informasi adalah potongan atau kumpulan pesan awal yang disampaikan seseorang dan diterima oleh orang lain.
Ø  Berita adalah kumpulan info media yang telah dicek kebenarannya dan diverifikasi sebelum disampaikan ke public.
Ø  Pers itu menghasilkan berita yang cara produksinya dengan kompetensi wartawan yang bekerja di tim redaksi dan ada standarisasinya, pertanggung jawabannya secara “air terjun” dan mempunyai batasan kode etik jurnalistik, serta dikelola oleh badan hukum, kemudian pengambilan berita berdasarkan sumber yang resmi, identitasnya dapat dipertanggung jawabkan, dan cara penyampaian berita melalui media cetak, online, tv, radio.
Ø  Media sosial  itu menghasilkan info yang cara produksinya komunikasi siapa saja dengan kerja individual, namun tidak ada pertanggungjawaban dan batasannya, dan dikelola dengan bebas dengan memanfaatkan kemudahan teknologi, adapun sumber informasi bisa resmi dan bisa tidak bahkan bisa direkayasa dan identitas bisa dipalsukan, kemudian cara penyampaiannya di media sosial.
Adapun pembagian pers berdasarkan kualitasnya, yakni pers berkualitas, pers popular, dan pers kuning. Pers yang berkualitas dikelola secara konseptual, professional, walau tetap komersial. Pers popular disesuaikan selera zaman dan sangat kompromistis dengan tuntutan pasar dan menekankan nilai komersial. Pers kuning (abad 18) mengeksploitasi warna untuk mengundang perhatian, judul tidak beraturan, tidak menganut pola dan tidak harus fakta, menggunakan pendekatan ssc (sex, conflict, crime), opini dan fakta dicampur, sasarannya pembaca kelas bawah.
Adapun pembagian pers berdasarkan sirkulasinya yakni
Ø  pers komunitas
Ø  pers local
Ø  pers nasional

Ø  pers internasioal

pengalaman 13-3-2017

Di pengalamanku hari ini aku akan cerita tentang jurnalistik, berita, informasi, pers, dan media sosial yang ku pelajari di kelas yang sama, di waktu sama. Kali ini kami tidak ditugasi untuk presentasi, namun dosen kami yang akan menjelaskan tentang materi tersebut. Yangmana kami memperhatikan, mendengarkan, dan mencatat beberapa hal penting terkait materi yang dijelaskan. Saya akan menulis kembali apa yang saya catat hari ini disini semoga dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Pertama mengenai pers yang meliputi media cetak (press) dan media massa. Pers lahir dari naluri alamiah manusia untuk mengetahui apa yang terjadi di sekitarnya. Fungsi utama pers adalah untuk mengantarkan informasi kepada khalayak secara sistematis, terorganisasi, dan menggunakan teknologi informasi yang modern.

Adapun 5 fungsi pers yakni to inform, to educate, to influence, to entertaint, to mediate. Yang dimaksud to inform yakni menyampaikan informasi yang seluas-luasnya dan cepat, adapun harus secara actual, factual, menarik, legkap, jelas/jernih, jujur, berimbang, relevan, bermanfaat dan etis. Kemudian yang dimaksud to educate disini bermaksud berita untuk disebarluaskan dalam rangka mendidik, seperti kata Schramm dalam bukunya “press is watcher, teacher, and forum.”. adapun yang dimaksud dengan to influence adalah untuk mengawasi dan mengontrol kekuasaan pemerintahan, yangmana pers bukan hakim yang berhak memvonis, bukan sebagai jaksa yang berhak menuntut, dan bukan sebagai polisi yang berhak menangkap, pers hanya sebagai watch dog (anjing penjaga) dan social control (control sosial).
Pers juga berfungsi to entertaint yakni pesan rekreatif yang disajikan tidak boleh negative atau destruktif, yangmana sajian hiburan tidak boleh menyesatkan ataupun hanya sekedar bombastis. Kemudian pers berfungsi to mediate yakni menghubungkan tempat / peristiwa / orang yang satu dengan tempat / peristiwa / orang  yang lain pada saat yang sama, yangmana pers merupakan perpanjangan tangan manusia (the extended of man).
Selain menjelaskan tentang pers, beliau juga menjelaskan tentang berita yang baik dan benar. Menurut yang saya pahami dari penjelasan dosen jurnalistik tadi adalah wartawan atau jurnalis harus bisa mengenyampingkan urusan tertentu (politik, bsnis, dll) agar terjaganya keakuratan berita. Karena kegiatan jurnalistik sangat kompleks dan menuruti etikanya. Berita harus memenuhi standart obyektivitas (faktualitas dan impartialitas) atau kebenaran dan relevansinya, keseimbangan dan netralitasnya dengan cara chek dan recheck.
Setelah menjelaskan begitu banyak informasi tentang per dan berita, beliau memberi tugas kepada kami apa perbedaan antara informasi dengan berita? Serta apa perbedaan pers dengan sosmed? Eits, tunggu penjelasan Saya di entri berikutnya ya!! hehehe
Dari ceritaku hari ini, semoga teman-teman yang membacanya dapat mengambil pelajaran untuk pengetahuan mengenai pers dan berita. Terima kasih kepada dosen jurnaistik kami dan teman-teman yang membantu dalam kegiatan hari ini.